• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

Hasil Observasi: Metode Pembelajaran Guru Bahasa Inggris di SD

 on Kamis, 26 Juni 2014  

LAPORAN HASIL OBSERVASI BAHASA INGGRIS

Metode Pembelajaran Guru yang di Berikan kepada Anak SD
Oleh: Didi Wahyudi


BAB 1
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Observasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam mengetahui bagaimana cara mengajar yang baik. Dalam hal ini saya selaku mahasiswa PGSD melakukan observasi di Sekolah SD NEGERI Buah Gede Des. Kaujon Kidul Kec. Serang Kota. Serang untuk memenuhi tugas dalam bentuk laporan observasi pembelajaran di kelas khususnya mata pelajaran Bahasa Inggris di kelas tinggi. Laporan hasil observasi ini disusun guna mememenuhi tugas mata kuliah Bahasa Inggris di Kelas Tinggi. Dengan adanya observasi ini diharapkan kita dapat mengetahui bagaimana seorang guru mengajar suatu pembelajaran  ( mata pelajaran bahasa inggris ). Kemudian kita sebagai sorang calon guru tentunya dapat memilih mana yang baik dan tidak baik untuk diajarkan kepada murid kita ketika sudah mengajar kelak.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
·         Bagaimana proses kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris kelas tinggi di Sekolah Dasar (Kelas VI A SD).
·         Apakah empat aspek ( menulis, membaca, menyimak, bebicara ) ada dalam proses pembelajaran.
·         Apakah empat aspek tersebut sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

C.     Tujuan Penyusunan Laporan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan laporan observasi ini adalah sebagai berikut :
Ø  Mengetahui proses kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris Kelas Tinggi di Sekolah Dasar.
Ø  Mengetahui apakah empat aspek ( menulis, membaca, menyimak, berbicara ) ada dalam proses pembelajaran.
Ø  Mengetahui apakah empat aspek tersebut sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

D.    Manfaat observasi
Setelah melakukan observasi di Sekolah Dasar diharapkan kita dapat memahami bagaimana cara mengajar yang benar dan mengaplikasikannya ketika kita menjadi guru dimasa yang akan datang.

E.     Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan observasi ini adalah :
(Wawancara)

F.     Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal   : Kamis, 24 April 2014
Pukul               : 08.00 s/d Selesai
Tempat            : SDN Buah Gede      

BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Menurut Para Tokoh
a)      Menurut Evelyn (2010)
Teori dan pendekatan untuk belajar bahasa Inggris Menurut Evelyn (2010) dalam Bahasa Inggeris Made Easy, ada tiga teori belajar bahasa asing. Pertama, teori behaviorisme (teori perilaku). Menurut pencetusnya, Skinner dan Parlov, untuk belajar bahasa adalah melalui proses aktivitas pembentukan kebiasaan: stimulus - respon - penguatan. Teori di balik pendekatan ini kenaikan populer audiolingual 50 dan 60, metode pengajaran bahasa Inggris bor atau belajar pengulangan. Misalnya, guru mengucapkan kata-kata, dan siswa guru suara mengulangi beberapa kali sebelumnya. Dengan kata lain, metode ini adalah mengubah pola kalimat bahasa Inggris atau ingat percakapan dengan berbicara berulang. Kerugian dari metode ini adalah ketidakmampuan siswa untuk selain untuk membuat. Kalimat baru Sudah disimpan Dan kenyataannya, relatif sedikit orang yang bisa mempertahankan hafalannya. Dalam waktu yang sangat lama Kedua, Teori Kognitif (Teori Kognitif). Menurut Chomsky, studi bahasa, manusia diciptakan dengan kemampuan kognitif, pengolahan masukan dan menciptakan frase baru yang tidak terbatas jumlahnya. Teori di balik munculnya pendekatan baru untuk belajar bahasa Inggris, penekanan pada tata bahasa (grammar). Kerugian dari pendekatan pembelajaran tata bahasa Inggris, salah satu kesulitan untuk menggunakan lisan fasih berbahasa Inggris, seperti dalam bahasa verbal menuntut respon yang cepat. Selain itu, banyak kalimat dalam tata bahasa yang benar, tapi tidak sering digunakan dalam bahasa lisan (oral). Ketiga, Teori Akuisisi (Dalam Bahasa Perendaman Experience). Menurut Krashen (1983), belajar bahasa dengan dua cara, yaitu aqcuisition dan pembelajaran. Aqcuisition bahasa yaitu alami belajar dari pengalaman langsung dalam berkomunikasi dengan bahasa. Sementara belajar bahasa adalah proses belajar dengan memahami unsur-unsur bahasa yang kemudian digunakan untuk berkomunikasi. Menurut Krashen, untuk berbicara bahasa Inggris, seseorang yang tidak membutuhkan pendidikan formal. Cukup untuk berkomunikasi pengalaman langsung dengan bahasa, seseorang dapat menguasinya. Sebagai contoh, seorang anak yang ibu fit jelas.

Kelemahan: Metode Krashen hanya cocok untuk anak-anak kecil, dan orang dewasa yang sulit. Akuisisi ini memakan waktu lama, yang umumnya tidak di tangan orang dewasa. Bayangkan untuk belajar bahasa Inggris kita harus hidup di negara yang menggunakan bahasa Inggris, banyak waktu dan biaya. Kesimpulan Dari tiga teori dan pendekatan dalam belajar bahasa, Evelyn menyimpulkan, untuk hasil terbaik, gunakan pendekatan eklektik, yang menggabungkan kekuatan teori, masing-masing. Sebagai contoh, pernyataan (berbicara) untuk belajar, dapat digunakan dengan menekankan kebutuhan untuk meniru dan mengulang. Behaviorisme Teori Untuk belajar dengan menggunakan kognitif, dan kemampuan untuk berbicara untuk mempromosikan. Pendekatan Aqcuisition menggunakan tata bahasa Bagi saya, dan mungkin yang hampir mengecewakan Kisanak belajar bahasa Inggris, mungkin bersalah dari pendekatan eklektik untuk menjadi efektif, dan mendapatkan hasil yang optimal.
Teori inilah yang mendasari munculnya pendekatan audiolingual yang populer tahun tahun 50 dan 60an, yaitu metode belajar bahasa Inggris yang menekankan drill atau latihan pengulangan. Misalnya dengan cara guru mengucapkan kalimat, dan siswa mengulang ucapan guru tadi beberapa kali.Dengan kata lain, metode ini adalah menghafal pola kalimat atau percakapan bahasa Inggris dengan cara mengucapkannya berulang-ulang.
Kelemahan metode ini adalah ketidakmampuan siswa untuk membuat kalimat-kalimat baru selain yang telah dihapal. Dan kenyataannya, sedikit sekali orang yang bisa mempertahankan hafalannya dalam waktu yang cukup lama.
b)      Chomsky
Cognitive Theory (Teori Kognitif). Menurut Chomsky, dalam mempelajari bahasa, manusia diciptakan dengan kemampuan kognitif, yaitu memproses masukan yang diterima dan menciptakan kalimat-kalimat baru yang tidak terbatas jumlahnya.
Teori ini mendasari munculnya pendekatan baru dalam belajar bahasa Inggris, yaitu penekanan tata bahasa (grammar).
Kelemahan dari belajar bahasa Inggris dengan pendekatan grammar ini, seseorang kesulitan untuk menggunakan bahasa Inggris lisan secara lancar, karena dalam berbahasa lisan dituntut respon yang cepat. Selain itu, banyak kalimat yang secara gramatika benar, tetapi tidak lazim digunakan dalam bahasa percakapan (lisan).
c)      Krashen (1983)
 Acquisition Theory (Penyerapan Bahasa Secara Alami). Menurut Krashen (1983), proses belajar bahasa terdiri dari 2 cara, yaitu aqcuisition dan learning.
Aqcuisition yaitu proses belajar bahasa secara alami dari pengalaman langsung dalam berkomunikasi dengan bahasa tersebut. Sedangkan learning adalah proses belajar bahasa melalui pemahaman unsur-unsur bahasa yang kemudian digunakan untuk berkomunikasi.
Menurut Krashen, untuk bisa berbahasa Inggris, sesorang tidak perlu belajar secara formal. Cukup dengan pengalaman langsung berkomunikasi dengan bahasa tersebut, seseorang dapat menguasinya. Misalnya seorang anak kecil yang secara alami dapat berbicara sesuai bahasa Ibunya.
Kelemahan: metode Krashen ini hanya cocok bagi anak kecil, & sulit bagi orang dewasa. Acquisition ini memerlukan waktu yang lama, yang umumnya tidak dimiliki oleh orang dewasa. Bayangkan jika untuk mempelajari bahasa Inggris kita harus tinggal di negara yang menggunakan bahasa Inggris, tentu membutuhkan waktu yang lama & biaya yang besar.

  
BAB III
HASIL OBSERVASI

A.    IDENTIFIKASI
1.      IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah             :  SD Negeri Buah Gede
Alamat                                    : Jl. Ki Uju Kaujon Kidul Telp. (0254) 213608 Serang.        

2.      IDENTITAS KEPALA SEKOLAH
Nama                           : Sukriyati, S.Pd.
NIP                             : 195703121978032011
Jabatan                                    : Kepala Sekolah

3.      IDENTITAS WALI KELAS
Nama                           : Hj. Ratu Aisyah, S.Pd.
Jabatan                                    : Wali Kelas IV A

4.      IDENTITAS SISWA KELAS IV A
Laki-laki                      : 15 orang
Perempuan                  : 15 orang
Jumlah Siswa              : 29 orang

Jumlah siswa yang lambat dalam KBM, yaitu:
Laki-laki                      : 2 orang
Perempuan                  : 1 orang

Ø  Dalam segi prestasi lebih dominan diraih oleh anak perempuan.





B.     HASIL WAWANCARA

1.      Apa tanggapan ibu tentang b.inggris yang di kurangi jamnya?
Jawab:
Setuju saja, karena b.inggris harus diajarkan ditempat tinggi, apalagi mau dimasukkan kedalam ekskul dan itu saya sangat setuju.

2.      Kesulitan apa yang dihadapi anak SD dalam mempelajari b.inggris?
Jawab:
Anak mungkin sulit menulis dan cara membacanya. Untuk menulis  dan membaca dalam b.indonesia saja sulit apalagi dalam b.inggris. Perlu ada terjemahan b.inggris 50% dan b.indonesia 50%.

3.      Perkembangan apa yang telah dicapai dikelas I – VI?
Jawab:
Ada yang paham dan ada yang tidak. Sekolah sudah memfasilitasi dan tergantung minat anak itu sendiri. Jika ada anak yang tidak mengerti suka kerumah saya, tapi ada juga anak yang kursus b.inggris.

4.      Strategi apa yang ibu pakai?
Jawab:
Kelas rendah yaitu kelas I – III  menggunakan strategi PAKEM (Pembelajaran  Aktif, Kreatif dan Menyenangkan) yaitu dalam pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Dan kelas tinggi kelas IV – VI menggunakan strategi CTL (Contextual Teaching and Learning) dengan diskusi kelompok.
5.      Respon anak dalam megikuti b.inggris?
Jawab:
Banyak yang suka, karena suka diberi motivasi, karena juga b.inggris adalah bahasa internasional.

6.      Disini b.inggris berapa jam?
Jawab:
Kelas rendah dan kelas tinggi sama saja yaitu 2 x 45 menit, dalam seminggu hanya satu kali karena hanya sebuah selingan.

7.      Hasil belajar apa yang telah dicapai?
Jawab:
Banyak yang mencapai KKM tapi ada yang belum bisa membaca dalam b.inggris. Evaluasi saya yaitu dengan memberikan ugas, menyuruh anak untuk maju kedepan dan menyebutkan didepan.

8.      Tanggapan b.inggris akan dihapus?
Jawab:
Baik-baik saja,  karena orang tua dan guru juga tidak ada masalah dengan ini.

Kelas  :
1.      Colour
2.      Animal
3.      Transportasi
4.      Merangkai kata
5.      Menterjemahkan
6.      Dan perkenalan



BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN

Secara umum kegiatan observasi di kelas merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat, karena kita bisa memperoleh data informasi yang akuarat langsung dari  objek sasaran.

B.     SARAN

Kegiatan observasi di kelas merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat, untuk itu di sarankan pada calon guru seperti kita dapat mengetahui bagaimana seorang guru mengajar suatu pembelajara. Kemudian kita sebagai sorang calon guru tentunya dapat memilih mana yang baik dan tidak baik untuk diajarkan kepada murid kita ketika sudah mengajar kelak.

DAFTAR PUSTAKA

2010. Pedoman Penulisan karya Ilmiah Program Studi PGSD Jurusan Pendidikan Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak




Hasil Observasi: Metode Pembelajaran Guru Bahasa Inggris di SD 4.5 5 aaaaa Kamis, 26 Juni 2014 LAPORAN HASIL OBSERVASI B AHASA INGGRIS “ Metode Pembelajaran Guru yang di Berikan kepada Anak SD ” Oleh: Didi Wahyudi BAB 1 PENDAHULUAN A. ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Product :
J-Theme