• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

Macam-macam Keterampilan Mengajar (Bag. 1)

 on Rabu, 24 September 2014  


Macam-Macam Keterampilan Mengajar Guru
                Menurut hasil penelitian ( Turney, 1979 ), terdapat 8 keterampilan dasar mengajar yang dianggap  berperan penting dalam menentukan keberhasilan pembelajarn. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan :
Keterampilan Bertanya
Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal. Respon yang di berikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir.
Pertanyaan yang diajukan guru akan mengandung unsure pengendalian atas pengajaran yang berlangsung, sehingga memungkinkan pengajaran menjadi menarik perhatian anak, menuntut mereka untuk berpikir dan menjawabnya dengan tepat. Pengajuan pertanyaan yang bermakna dan menarik perhatian anak sehingga anak benar-benar merasa senang dalam belajar, merupakan tugas guru yang mulia dan tidak sederhana.
Ada 4 alasan mengapa seorang guru perlu menguasai keterampilan bertanya :

  1. Pada umumnya guru masih cenderung mendominasi kelas dengan metode ceramahnya.
  2. Kebiasaan yang tumbuh dalam masyarakat tidak membiasakan anak untuk bertanya sehingga keinginan anak untuk bertanya selalu terpendam.
  3. Penerapan pendekatan cara belajar siswa aktif ( CBSA ) dalam kegiatan pembelajaran menuntut keterlibatan siswa secara mental-intelektual.
  4. Adanya anggapan bahwa pertanyaan yag diajukan guru hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa.
                Tujuan dari keterampilan bertanya :

  1. Merangsang dan meningkatkan kemampun berpikir peserta didik.
  2. Memotivasi peserta didik agar terlibat dalam interaksi belajar.
  3. Melatih peserta didik berpikir divergen.
  4. Melatih kemampuan mengutarakan pendapat.
  5. Mencapai tujuan belajar.
                Keterampilan bertanya di bedakan atas :

  1. Keterampilan bertanya dasar. Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen dasar yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan. Komponen-komponen yang di maksud adalah: Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian acuan, pemusatan, pemindah giliran, penyebaran, pemberian waktu berpikir dan pemberian tuntunan.
  2. Keterampilan bertanya lanjut. Keterampilan bertanya lanjut merupakan lanjutan dari keterampilan bertanya dasar yang lebih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berpikir siswa, memperbesar partisipasi dan mendorong siswa agar dapat berinisiatif sendiri. Keterampilan bertanya lanjut di bentuk di atas landasan penguasaan komponen-komponen bertanya dasar. Karena itu, semua komponen bertanya dasar masih dipakai dalam penerapan keterampilan bertanya lanjut. Adapun komponen-komponen bertanya lanjut itu adalah : Pengubahan susunan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan, Pengaturan urutan pertanyaan, Penggunaan pertanyaan pelacak dan peningkatan terjadinya interaksi.
Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Tujuan memberi penguatan :

  1. Membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
  2. Merangsang peserta didik berpikir yang baik.
  3. Menimbulkan perhatian peserta didik.
  4. Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi.
  5. Mengendalikan dan mengubah sikap negative peserta didik dalam belajar kearah perilaku yang mendukung belajar.
  6. Memelihara iklim kelas yang kondusif.
                Jenis-jenis  penguatan :

  1. Penguatan verbal, yaitu penguatan yang paling mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat diberikan dalam bentuk komentar, pujian, dukungan, pengakuan/dorongan yang diharapkan dapat meningkatkan tingkah laku dan penampilan siswa. Komentar , pujian dsb tersebut dapat diberikan dalam bentuk kata-kata dan kalimat.
  2. Penguatan non verbal, yaitu penguatan yang dapat ditunjukkan dengan cara sebagai berikut : Mimik dan gerakan badan; Gerak mendekati; Sentuhan; Kegiatan yang menyenangkan; Pemberian symbol/benda.
  3. Penguatan tak penuh, yaitu pengutan yang diberikan untuk jawaban atau respon siswa yang hanya sebagian benar , sedangkan bagian lainnya masih perlu diperbaiki. Kemudian, guru meminta siswa lain untuk memberikan jawaban yang masih perlu diperbaiki tersebut.
                Prinsip-prinsip pemberian penguatan :

  1. Kehangatan dan keantusiasan
  2. Kebermaknaaan
  3. Menghindari penggunaaan respon negative
  4. Dapat bersifat pribadi atau kelompok
  5. Memberikan kesan/dampak  positive kepada peserta didik
Keterampilan Mengadakan Variasi
                Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga, dalam situasi belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.
                Tujuan keterampilan mengadakan variasi  antara lain adalah :

  1. Mempertahankan kondisi optimal belajar.
  2. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.
  3. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu.
  4. Mengembangkan keinginan siswa untuk mengetahui dan menyelidiki hal-hal baru.
  5. Meleyani gaya belajar siswa yang beraneka ragam.
  6. Meningkatkan kadar keaktifan / keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran
                Jenis-jenis variasi :

  1. Variasi dalam gaya mengajar, yaitu penggunaan variasi yang berkaitan dengan gaya mengajar guru, seperti variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan kontak pandang, gerakan badan dan mimic, perubahan dalam posisi guru.
  2. Variasi pola interaksi dan kegiatan, pola interaksi dalam kegiatan pembelajaran dapat bervariasi dari yang paling didominasi guru sampai yang berpusat siswa sendiri. Dilihat dari pengorganisasian siswa, pola interaksi dapat dibedakan atas pola interaksi klasikal, kelompok kecil, berpasangan, dan perorangan.
  3. Variasi penggunaan media / alat bantu pembelajaran, alat bantu pembelajaran dapat divariasikan sesuai dengan fungsinya serta variasi kesensitifan indera para siswa. Sebagaimana diketahui ada siswa yang lebih mudah belajar dengan cara mendengarkan, melihat, meraba, mencium atau diberi kesempatan untuk memanipulasi media/ alat bantu yang digunakan.
                Prinsip-prinsip pengadaan variasi :

  1. Gunakan varisi dengan wajar , jangan dibuat-buat.
  2. Perubahan satu jenis variasi ke variasi lainnya harus efektif.
  3. Penggunaan variasi harus direncanakan dan sesuai dengan bahan, metode, karakteristik peserta didik.
Keterampilan Menjelaskan
                Keterampilan menjelaskan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu :

  1. Keterampilan merencanakan penjelasan, mencakup dua sub komponen, yaitu : Merencanakan isi pesan (materi), Mencakup tiga hal penting, yaitu : Menganalisis masalah yang akan dijelaskan secara keseluruhan, termasuk unsure-unsur yang terkait dalam masalah itu; Menetapkan jenis hubungan antara unsure-unsur yang berkaitan tersebut; dan Menelaah hokum , rumus, prinsip atau generalisasi yang mungkin dapat digunakan dalam menjelaskan masalah yang ditentukan.
  2. Menganalisis karakteristik penerimaan pesan. Karakteristik siswa yang perlu dianalisis antara lain mencakup : usia, jenis kelamin, jenjang kemampuan, latar belakang keluarga dan lingkungan belajar.
  3. Keterampilan menyajikan penjelasan, Keterampilan menyajikan penjelaskan terdiri atas komponen-komponen berikut :Kejelasan; Penggunaan contoh dan ilustrasi; Pemberian tekanan; dan Balikan.
Prinsip-prinsip keterampilan menjelaskan :

  1. Penjelasan harus bermakna dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  2. Penjelasan harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik.
  3. Materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru.
  4. Dalam menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang konkrit dan dihubungkan dengan kehidupan.
  5. Penjelasan dapat diberikan diawal, tengah, maupun akhir pelajaran.
  6. Penjelasan dapat diberikan bila peserta didik bertanya atau dapat juga atas rancangan guru.
  7. Penjelasan harus diselingi tanya jawab.
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
                Keterampilan membuka pelajaran yaitu usaha guru untuk mengkondisikan mental peserta didik agar siap dalam menerima pelajaran. Dalam mebuka pelajaran guru harus mengetahui tujuan yang akan dicapai dan langkah-langkah yang akan ditempuh.
                Keterampilan menutup pelajaran adalah kemampuan guru dalam mengakhiri kegiatan inti pelaran. Dalam menutup pelajaran guru dapat menyimpulkan materi pelajaran, mengetahui tingkat pencapaian peserta didik, dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar.
                Tujuan membuka pelajaran :

  1. Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran.
  2. Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran.
  3. Memberikan gambaran yang jelas tentang batas-batas tugas yang harus dikerjakan siswa.
  4. Menyadarkan siswa akan hubungan antara pengalaman/bahan yang sudah dimiliki/diketahui dengan yang akan dipelajari.
  5. Memberikan gambaran tentang pendekatan atau kegiatan yang akan diterapkan atau dilaksanakan dalam kegiatan belajar.
                Tujuan menutup pelajaran :

  1. Memantapkan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar yang telah berlangsung.
  2. Mengetahui keberhasilan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran.
  3. Memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan kemampuan yang baru saja dikuasai.
                Prinsip-prinsip membuka dan menutup pelajaran :

  1. Bermakna, Kegiatan yang dilakukan dalam membuka dan menutup pelajaran haruslah bermakna, artinya relevan dengan materi yang akan dibahas dan sesuai dengan karakteristik siswa sehingga mencapai tujuan yang diinginkan, seperti menarik perhatian, meningkatkan motivasi, memberi acuan ,membuat kaitan, mereview atau menilai.
  2. Berurutan dan berkesinambungan; Agar prinsip berurutan an berkesinambungan guru hendaknya berusaha membuat susunan kegiatan yang tepat, yang sesuai dengan minat, pengalaman, dan kemampuan siswa, serta jelas kaitannya antara yang satu dengan yang lainnya.

Selanjutnya: Macam-macam Keterampilan Mengajar (Bag. 2)

Macam-macam Keterampilan Mengajar (Bag. 1) 4.5 5 aaaaa Rabu, 24 September 2014 Sebelumnya: Pengertian Keterampilan Mengajar Guru Macam-Macam Keterampilan Mengajar Guru                 Menurut hasil penelitian ( Turney, ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Product :
J-Theme