• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

Book Report Character Building; Erie Sudewo

 on Senin, 23 Juni 2014  

Book Report Character Building
Karya Erie Sudewo
Oleh: Indri Aprilia

I.                   PENDAHULUAN
            Kemelut Indonesia yang makin carut marut ini diyakini karena ketiadaan karkter. Namun ketika ditanya apa itu karakter, kita tergagap.  Karakter sesuatu yang harus diketahui tapi sebagian besar kita tidak mau tahu.
            Sesungguhnya saat merebut kemerdekaan, bangsa ini memiliki banyak episode karakter. Perilaku kita justru tidak berkarakter. Seolah karakter cukup dimasa silam. Ia hanya layak menjadi pajangan dan kenangan. Yang ingin baik di negeri ini jadi asing dan jadi serba salah sendiri. tapi benar diantara yang sesat, ternyata jadi momok menakutkan.
            Oleh karena itu, sesungguhnya kualitas manusia ditentukan oleh 2K, yakni kompetensi dan karakter. Karakter memeng penting. Tidak kalah pentingnya dengan Matematika dan bahasa Inggris yang dipelajari anak-anak. Dengan karakter apapun kompetensi yang dibangun diatas fondasi itu akan berdiri tegak dan benar. Dengan karakter, orang berilmu akan bertebar ilmunya. Dengan karakter orang kaya tidak akan menikmati kekeayaannya hanya untuk diri dan keluarganya saja. Dengan karakterpejabat negasa akan menyejahterakan rakyat. Dengan karakter pengusaha pasti tidak akan serakah.

-        Identitas Buku

Character Bulding/Erie Sudewo
Jakarta: Republika Penerbit, 2011
Xvi+289 halaman 13,5 x 20.5 cm
Diterbitkan oleh :
Republika Penerbit
Jl. Raya Margasatwa No. 12
Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Telp. (021) 7819127
Fax. (021) 7817702
Anggota IKAPI DKI Jakarta

Penulis             : Erie Sudewo
Editor in Chief  : Teuku Chairul Wisal
Editor              : Iqbal Setyarso & M. Iqbal antosa
Desain cover    : Ianang
Ilustrator          : Suherman
Lay-out            : Alfian
Percetakan       : PT. Gramedia, Jakarta
Cetakan I, Juli 2011

-          Alasan pemilihan buku

Buku Character Building ini menurut saya sangat bagus untuk dijadikan pedoman bagi penduduk Indonesia, karena disini dijelaskan mengenai karakter dengan terpapar jelas yang berfungsi untuk membangun karakter yang lebih baik dan melahirkan manusia-manusia yang berkualitas dari yang sebelumnya. Apalagi di Indonesia sekarang ini sedang krisis figure, jadi salah satu bentuk perbaikn diri kita adalah dengan membaca buku ini dan diaplikasikan di kehidupan nyata agar tercipta manusia-manusia yang berkarakter dan membawa perubahan dimasa depan.
Dengan ini saya termotivasi membaca buku ini dan dijadikan book report untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Karakter. Semoga book report yang saya tulis bisa memberika motivasi atau dorongan pada si pembaca untuk merubah karakternya menjadi lebih baik.

I.              ISI BUKU

Bagian I
Unsur Pembentuk Kualitas Diri
Apa itu Komptensi?
Kompetensi yang berasal dari kata competence (kecakapan), merupakan kemampuan dalam mengemban tugas, menyelesaikan pekerjaan, atau menangani persoalan. Bicara kemampuan artinya bicara ‘peningkatan diri’ yang dalam hal peningkatan kemampuan, tiap orang akhirnya berbeda-beda.
Perbedaan tersebut sesui fitrah hokum alam. Sebab kompetensi terdiri atas dua hal, yakni kapasitas dan kapabilitas. Secara ringkas kapasitas dapat dijelaskan merupakan daya tamping.
Apa itu Karakret?
Karakter berarti tingkah laku yaitu attitude.
Attitudeburuk kita katakana ‘tabiat’. Karakter meupakan kumpulan dari tingkah laku baik dari seorang anak manusia. Ingkah laku ini merupakan perwujudan dari kesadaran menjalankan peran, fungsi dan tugasnya mengembankan amanah dan tanggung jawab.

Bagian II
Hakekat Kompetensi
 Kapasitas adalah daya tampung. Ia sebuah anugerah yang diberi otak genius dan pander, dengan kekuatan ini mereka bisa mengontrol pemimpin, engan kekuatan itu pula meraka bisa berdayakan kelas bawah dengan lebih mudah. Inilah cirri struktur masyarakat yang sehat, kelas menengahnya lebih banyak dan lebih kuat.
Sebagai daya tampung, kapasitas bisa diingatkan. Motivasi tergantung. Bisa tahta, bisa harta atau juga wanita. Banyak orang meningkatkan diri Karena kedudukan.
Bahan adalah kapasitas. Kemampuan memanfaatkan kapasitas, itulah kaoabilitas.
Tanpa empat syarat tersebut kapasitas tidak akan mencapai keunggulan, diantaranya : komitmen, konsistensi, kreatifitas dan pengalaman.

Bagian III
Hakekat Karakter
Perilaku baik, sadar, hingga paham akan amanah dan tanggung jawab, inilah rangkaian yang menjadi kata kunci. Jika orang Indonesia berjuang untuk Indonesia, itulah karakter. Bila membangun Indonesia agar memiliki harga diri, itulah visi.
Kecerdasan dan perilaku merupakan dua hal yang berbeda. Masing-masing mempunyai arti dan makna. Kecerdasan dan perilaku memiliki hubungan yang unik. Yang cerdas dan brbudi baik, itu yang kita harapkan. Ditirunlannya nabi dan rasul, penuh dengan kisah keteladanan, merekalah orang pilihan yang sempurna.
  
Bagian IV
Karakter Dasar
 Semua sekolah didunia, fokus pada peningkatan kompetensi, pendidikan karakter tidak dijumpai, dan sia-sia bila dicari dalam pendidikan kompetensi. Sekolah yang mengkhususkan pendidikan karakter adalah sekolah agama. Pesantren dan sekolah agama di Indonesia tidak terhitung jumlahnya. Dan inilah yang menjadi persoalan pentingkita hari ini.
Tidak Egois, sifat baik pertama dalam karakter dasar. Tidak egois mngantar hati seseorang jadi bersih, dengan hati yang bersih, hidup orang tidak egois cenderung lebih tentram, tenang dan nyaman.
Jujur, sifat baik kedua dalam karakter dasar. Jujur adalah kata kunci, siapa yang memiliki kejujuran pintu kebaikan telah dibuka. Orang yang bisa jujur pasti bisa diberi keprcayaan melegakan
Disiplin, sikap baik ketiga dalam karakter dasar.budaya antri tidak dikenal, bahkan saat membeli tiket pesawat sekalipun, jikapun antri itu karena terpaksa. Bukan karena harus demikian, bukan karena ada hak orang lain yang sudah lebih menunggu, atau bukan karena kita ingin lebih tertib dan teratur.

Bagian V
Karakter Unggul
 Untuk menjadi manusia baik, karakter dasar yang terdiri atas tidak egois, jujur dan disiplin harus dididik jadi perilaku. Siapa yang belum punya karakter dasar,
Sabar, sifat baik kedua daam karakter unggul. Sebagai sifat baik, sabar mengandung nilai baik sepertiikhlas. Orang ikhlas sudah pasti sabar.orang sabar bisa meredam emosi. Orang sabar manfaatnya tidak untuk diri sendiri. orang lainpun bisa terpengaruh.
Bersyukur, sifat baik ketiga dalam karakter unggul. dalam hal mensyukuri yang ada. Ada dua hal yang harus dilakukan. Pertama, lakukan segala hal dengan landasan sifat baik dan perilaku baik. Kedua, dalam hal materi, lihatlah orang yang dibawah.
Tanggung jawab, sifat baik keempat dalam karakter unggul. tanggung jawab adalah satu sifat baik, yang sayangnya uga mulai langka belakangan ini. Sedang orang yang bertanggung jawab, manfaatnya merambah kemana-mana.
Berkorban, sifat baik kelima dalam karakter unggul. Berkorban itu seharusnya memberikan sesuatu yang berarti, yang bernilai besar, yang bermanfaat, yang memang terasa dan nyata-nyata hasilnya.
Perbaiki dirimu, sifat baik keenam dalam karakter unggul. perbaiki diri adalah berbenah. Tiap orang pasti punya masalah. Namun berapa banyak yang mau mengambil hikmahnya. Sungguh-sungguh sifat baik ketujuh dalam karakter unggul. teman disiplin adalah kesungguhan. Untuk melahirkan tendangan geledek nan jitu. Kesungguhan hanya bisa dijalankan bila kita mmpunyai komitmen dan konsistenkan.

Bagian VI
Kepemimpinan formalitas, sesuai maknanya, formalias pasti terbatas.tidak semua formalitas diberlakukan disetiap keadaan dan disemua tempat. Peran dari profesi apapun terbatas. Hanya bisa berfungsi di tempat dia berfungsi.
Kememimpinan esensial, pemimpin esensial tidak terjebak pada jabatan, dia tetap perankan kememimpinannya. Leluasa bergerak tanpa harus ikuti apa yang harus dilakukan karena tuntutan jabatan. Setiap orang adalah pemimpin. Maka mereka akan dianya tentang aa yanag dipimpinnya.
Adil nilai pertama dalam karakter pemimpin. Untuk menjadi pemimpin yang memiliki sifat kepemimpinan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat pertama harus mempunyai karakter dasar, syarat kedua, harus punya karakter unggul, syarat ketiga, harus mendidik pula karakter pemimpin. Ketiga karakter tersebut haru dilaih dan dididik untuk dipraktekkan.
Arif bijaksana, nilai kedua dalam karakter pemimpin. Arif itu cerdik pandai. Orang arif maknanya berilmu. Tetapi orang berilmu belum tentu paham.arti bijaksana adalah selalu gunakan akal.
Arif bijaksanapun merupakan sudut pandang. Pemimpin harus melihat pasukan bagai mata burung. Semua sisi harus dipertimbangkan karena keragaman anak buah.
Kearifan pemimpin, salah satu sifat kepemimpinan adalah kemampuan mengenali persoalan. Pemimpin adalah orang yang harus dituntut serba lebih. Pemimpin pus mesti bisa menempatkan diri pada posisi yang tepat.
Ksatria, nilai ketiga dalam karakter pemimpin. Ksatria adalah suatu sikap yang lebih dari sekedar tanggung jawab. Satu sikap ksatria tercermin dari keberanian untuk mundur.
Pemimpin yang jadi negarawan, harus sama-sama siap menderita bersama dengan yang dipimpin. Itulah ksatria.
Tawadhu, nilai keempat dalam karakter pemimpin. Dalam bersikap, satu perilaku terpuji juga harus dimiliki pemimpin adalah tawadhu. Sebab siapa yang rendah hatinya, otomatis ai terlatih mengontrol diri.
Sederhana, nilai kelima dalam criteria pmimpin.cerita pejabathidup sederhana tampaknya tinggl penggalan kisah. Dengan rendah hati untuk sederhana, kehidupan bangsa jadi sehat.
Komunikatif, nilai kedelapan dalam karakter pemimpin. Salah satu kemampuan pemimpin ditentukan oleh komunikasinya. Ada dua segi terkait komunikasi. Pertama, isi. Dan kedua cara. Kudeuanya amat penting.
Inspiratif, nilai kesembilan dalam karakter pemimpin. Pemimpin sejati titentukan oleh karakter bukan oleh jabatan. Dimanapun pesona adalah sumber inspirasi. Pemimpin berkarakter yang inspiratif, itulah pemimpin sesungguhnya.

Bagian VII
Pendidikan Karakter
Sejarah Gagal Didik Karakter
Di belahan manapunsejarah tidak pernahterbabak apik seperti tergurat dalam helaidemi helai scenario film sandiwara. Sejarah menarik untuk ditelusuri lika liku jejaknya. Namun yang lebih penting adalah menguak makna dibaliknya.
Siapa pantas mendidik karakter? Sebelum karakter bangsa terdidik, didik dulu diri sendiri. begitulah, orang pintar atau orang kaya bukan jaminan bwerkarakter. Karakter punah atau tidak berdaya karena salah satunya adalah siat tamak. Untuk bisa mendidik karkter, tiap orang haru didik dirinya terlebih dahulu. Tidak serakah misalnya.
Karakter hanya bisa dididik, ditingkatkan dan disempurnakan terus menerus. Perilaku baik adalah karakter. Karenanya tidak salah bila dikatakan ‘karakter sebagai fondasi’. Tanpa dibina pun manusia yakin bisa memperoleh karakter.

II.                Implikasi

Menurut saya, buku ini sangat bagus untuk dibacadalam rangka pembenahan diri mengenaik karakter pribadi masing-masing, apalagi terkait keadaan Indonesia yang sedang terpuruk. Terpuruk dengan pemimpin yang tidak lagi baik, yang dibutuhkan Indonesia sekarang adalah pemimpin yang berkarakter. Jadi, dengan membaca buku Character Building ini kita bisa perbaiki karakter kita kearah yang lebih baik. Karena untuk menciptakan rakyat Indonesia yang berkarakter dimulai dari diri kita sendiri.



Daftar Pustaka
Sudewo, Erie. ( 2011) . Character Building. Jakarta: Gramedia.


Book Report Character Building; Erie Sudewo 4.5 5 aaaaa Senin, 23 Juni 2014 Book Report  Character Building Karya Erie Sudewo Oleh: Indri Aprilia I.                    PENDAHULUAN             Kemelut Indonesia yang m...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Product :
J-Theme